PgZhuOTHp685yKHnHOHOQD0YUgHZE6UURkNwvCQd
Bookmark

Beberapa Perbandingan Seputar Asuransi Umum dan Asuransi Syariah

Masa depan tidak pasti dan kita mungkin menghadapi banyak risiko di masa depan. Salah satu hal yang dapat Anda lakukan untuk melindungi diri adalah dengan membeli asuransi.

Seperti bank, asuransi Indonesia mengikuti dua prinsip: tradisional dan Syariah. Apa perbedaan antara asuransi konvensional dan asuransi syariah?

Perbandingan Seputar Asuransi Umum dan Asuransi Syariah
Perbandingan Seputar Asuransi Umum dan Asuransi Syariah (Credit: rawpixel on freepik)

Banyak orang yang cuma tahu kalau konsep syariah hanya sebatas bebas riba. Tapi dalam asuransi syariah ini nyatanya ada hal lain yang perlu kita kenal.

Saat kita membeli asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, kita tidak cuma melindungi diri dan sanak famili dari risiko melainkan juga memiliki peluang untuk menolong sesama.

Definisi Asuransi Syariah

Berdasarkan fatwa Dewan Nasional Syariah Majelis Ulama Indonesia, No. 21/DSN-MUI/X/2001 mengenai petunjuk umum asuransi syariah, definisi asuransi syariah yaitu sebuah usaha untuk saling tolong dan sama-sama berbagi di antara sekelompok orang melalui investasi dengan memakai aset atau dalam Islam disebut tabarru’ (hibah murni).

Firma yang menyediakan layanan asuransi syariah menjalankan pengelolaan dana hibah atau tabarru’ yang diperoleh dari premi peserta untuk saling menolong (sharing risks).

Ada 4 keperluan yang dapat dipenuhi dengan memakai dana tabarru’ tersebut yaitu pembayaran reasuransi dan ujrah (fee yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi selaku pengurus dana), tuntutan risiko atau bantuan asuransi dan surplus underwriting.

Perbedaan antara asuransi konvensional dan asuransi syariah

Hal yang paling jelas membedakan produk asuransi syariah dengan produk asuransi konvensional adalah cara pengelolaan dana premi. Sementara asuransi syariah menganut paham risk sharing, asuransi publik menggunakan konsep risk transfer.

Sharing risk ialah sistem pengelolaan dana asuransi dengan metode Islami dimana seluruh peserta punya tujuan yang sama yakni saling membatu melewati premi (tabarru’) yang dialokasikan, kontrak pelimpahan manajemennya diberi terhadap firma fasilitator pelayanan asuransi dengan kompensasi yang disebut ujrah.

Transfer risk ialah memindahkan risiko terhadap pihak lain dengan menggunakan kontrak asuransi.

Perbedaan Asuransi Umum dan Asuransi Syariah
Perbedaan Asuransi Umum dan Asuransi Syariah

Ada juga beberapa perbedaan antara asuransi syariah dan asuransi konvensional.

  1. Akad
    Dalam kesepakatan atau akadnya, uang yang dipercayakan oleh klien untuk perusahaan merupakan bentuk silih tanggung risiko atau dalam Islam disebut ta’awwun. Sementara itu dalam asuransi konvensional, kontrak yang terjadi ialah antara pertanggungan oleh pengelola dana asuransi untuk klien asuransi sebagai tertanggung.

  2. Kepemilikan Dana
    Pada asuransi syariah, uang yang terhimpun bersifat dana kolektif milik bersama. Apabila ada salah satu peserta yang mengalami musibah, maka peserta lainnya akan membagikan bantuan melewati dana tabarru’ yang terhimpun.

    Sementara itu dalam produk asuransi konvensional, perusahaanlah yang melaksanakan pengelolaan dan memutuskan besaran dana proteksi serta siapa saja yang memiliki hak. Penilaian ini bergantung dari jumlah premi yang dibayarkan oleh masing-masing klien asuransi.

  3. Halal
    Ciri khas lain dari produk investasi syariah yang membedakannya dengan asuransi konvensional ialah transaksi dan portofolio investasi yang diaplikasikan. Segala transaksi dalam asuransi syariah mesti bebas dari gharar (ketidakjelasan), riba, suap dan gambling (untung-untungan atau maysir).

  4. Adanya Dewan Pengawas Khusus
    Tidak seperti asuransi konvensional, asuransi syariah beroperasi sesuai standar syariah dan membutuhkan panitia khusus untuk mengawasinya. Untuk itu, asuransi syariah harus memiliki Dewan Pengawas Syariah atau DPS untuk memastikan semua bisnis dan produk asuransi yang ditawarkan sesuai dengan standar syariah.

  5. Adanya Surplus Underwriting
    Surplus underwriting ialah jumlah sisa dari pengurusan dana selepas dikurangi kompensasi dana, persediaan teknis dan lain-lain yang telah dibilang dalam periode tertentu. Dalam metode asuransi syariah, sisa dana ini akan dibagikan lagi terhadap peserta sama dengan tata tertib yang telah disepakati dalam akad.

Sedangkan asuransi konvesional berbeda dengan tidak menggunakan konsep ini. Artinya, apabila ada profit underwriting dari pengelolaan dana asuransi, semuanya akan jadi hak perusahaan tanpa ada pembagian apa pun terhadap klien.

Berikut beberapa perbandingan asuransi umum dan asuransi syariah yang perlu kita ketahui.

Pilih dengan cermat produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

Sejarah Asuransi Syariah di Indonesia

Kita sekarang sudah tahu apa itu istilah asuransi syariah. Asal usul asuransi syariah di Indonesia dimulai pada tahun 1994 ketika sejarah asuransi syariah dimulai pada tanggal 5 Mei 1994 sebagai PT Asuransi Takaful Keluarga yang beroperasi di dunia asuransi jiwa syariah. PT Asuransi Takaful Umum  beroperasi di dunia asuransi umum.

Sebelumnya, 24 Februari 1994 bisa dilihat sebagai titik balik industri asuransi berbasis syariah di Indonesia. PT Syarikat Takaful Indonesia juga didirikan pada saat itu.

Hal ini muncul sebagai bukti nyata dari janji dan kepedulian terhadap pembangunan ekonomi Indonesia berdasarkan hukum Syariah. Rekor pencapaian ini juga berkontribusi pada pemerataan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Singkat kata, Takaful Indonesia yang mendirikan PT Asuransi Takaful Keluarga pada 5 Mei 1994, aktif sejak 25 Agustus 1994, hingga akhirnya disahkan oleh Menteri Keuangan yang saat itu dijabat oleh Mar'ie Muhammad.

Untuk Takaful Umum diputuskan oleh Menteri Ristek atau Guru Besar Dr.Ir. Bacharuddin Jusuf Habibie. Sejak saat itu, keduanya menjadi pemimpin di industri asuransi syariah dan menjadi yang terdepan di bidangnya.

Tidak cuma berkecimpung di Indonesia, asuransi berbasis syariah juga sudah menarik atensi pemberi modal dalam dan luar negeri. Contoh semacam Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (STMB), yang menyimpan dananya di perusahaan untuk jadi bagian pemegang saham mulai tahun 1997.

STMB bahkan terus memperkuat penyertaan modalnya, sampai pada tahun 2009. Berikutnya Islamic Development Bank (IDB) berperan serta juga dalam menguatkan struktur modal perusahaan pada tahun 2004.

Pada tahun 2000, Permodalan Nasional Madani (PNM), juga berperan serta menguatkan struktur modal.

Itulah secara singkat Sejarah Asuransi Syariah di Indonesia. Selanjutnya kita bahas mengenai manfaat asuransi syariah.

Manfaat Asuransi Syariah

Manfaat yang ditawarkan dalam asuransi syariah adalah:

Menurut asas yang dilakukan, asuransi syariah mempunyai profit sebagai salah satu tipe asuransi yang adil. Pasalnya tiap-tiap pihak yang menjalankan investasi dengan memakai asuransi syariah akan menerima imbalan dalam jumlah yang sepadan, dengan kata lain tidak ada yang menerima imbalan dengan jumlah yang lebih besar di antara pihak lainnya. Berdasarkan hal itu, asuransi syariah di kala ini menjadi salah satu produk asuransi yang cukup marak di lapisan masyarakat Indonesia.

Manfaat Asuransi Syariah
Manfaat Asuransi Syariah (Credit: freepik on freepik)

Tidak cuma adil, asuransi syariah juga memiliki profit lainnya sebagai berikut:

  • Tidak ada dana yang hangus
    Berbeda dengan asuransi umum yang mempunyai risiko perihal hangusnya dana seandainya kita gagal melaksanakan pembayaran premi berdasarkan waktu yang sudah disepakati, asuransi syariah konsisten menjaga dana kita untuk bisa diterima secara utuh. Profit tersebut hadir sebab konsep dana titipan yang diterapkan pada prinsip asuransi syariah. Konsep dana titipan ini diketahui dengan istilah wadi'ah dalam asuransi syariah. Konsep ini menetapkan supaya para klien dapat menerima kembali dana yang sudah diinvestasikan. Uang tersebut terpisah dari rekening modal atau tabarru’. Selain itu, dana yang dibebankan oleh pemegang polis untuk tarif operasional umumnya cuma mencapai 30% dari tarif premi yang semestinya dibayarkan.

  • Keterbukaan yang terjaga
    Keterbukaan adalah salah satu unsur yang sanggup memikat animo dalam sebuah investasi, dan asuransi syariah menjamin keterbukaan yang terpelihara untuk para klien atau pemegang polisnya. Dengan konsep bantu membantu serta info mengenai tarif operasional dari semula, karenanya hal tersebut akan meningkatkan rasa kepercayaan klien untuk menginvestasikan dananya ke dalam wujud proteksi yang ditawarkan oleh asuransi syariah. Pada persetujuan awal asuransi syariah juga menerangkan perihal klasifikasi yang akan didapatkan oleh fasilitator serta pemegang polis. Ketetapan tersebut tentunya akan berbeda di tiap-tiap penyelenggara asuransi syariah. Walaupun demikian, para kandidat pemegang polis akan menerima prosentase yang jelas mengenai jatah uang untuk tabarru’ dan ujroh (imbal) tersebut. Tujuan ini dijalankan demi merawat dan mengamankan semua pihak yang menjalankan investasi lewat asuransi syariah.

  • Jauh dari riba
    Sebagaimana yang sudah dikenal, tiap-tiap transaksi yang dilakukan menerapkan prinsip syariah Islam haruslah terhindar dari riba. Seperti itu juga dengan asuransi syariah. Tidak cuma riba, asuransi syariah juga menetapkan supaya investasi tersebut tidak mengandung sifat ghahar atau dana yang tak jelas. Oleh karena itu, asuransi syariah menjamin bahwa uang yang kita sisihkan untuk investasi akan digunakan dengan jelas. Info tersebut lazimnya kita dapatkan dari semula sebelum kita mulai menyetujui untuk berinvestasi dalam menerapkan proteksi yang ditawarkan asuransi syariah. Info pemakaian dana tersebut meliputi aspek bantu membantu yang dilakukan oleh asuransi syariah. Sebagai model, apabila salah satu pemegang polis menjalankan klaim, maka uang yang akan dipakai untuk tuntutan tersebut bakal bersumber dari rekening tabarru’ atau harta dari semua klien yang dioperasikan oleh pelaksana asuransi syariah.

  • Di monitor sama Dewan Pengawas Syariah
    Supaya asuransi syariah konsisten berjalan layak dengan konstelasi prinsip Islam, Dewan Pengawas Syariah senantiasa memantau tiap-tiap kegiatannya. Tak cuma berperan sebagai pengawas, Dewan Pengawas Syariah juga mempunyai fungsi untuk memberi persetujuan tiap-tiap transaksi yang akan dikerjakan dalam tatanan syariah Islam. Oleh sebab itu, ketetapan asuransi syariah tak bisa berubah sewaktu-waktu dan inilah yang menjadi salah satu peranti investasi dengan tingkat keamanan yang sangat layak untuk melindungi harapan para klien atau pemegang polis. Pengawasan ini juga mengurangi risiko perselisihan halal dan haram yang mungkin timbul antara calon nasabah yang diduga memiliki asuransi syariah.

  • Proteksi yang tak berubah
    Asuransi syariah juga menawarkan profit bagi para pemegang polis atau klien untuk konsisten mempunyai proteksi yang sama walaupun menerima kesulitan dalam membayar premi yang sudah ditetapkan sebelumnya.  Ini kembali didasari oleh konsep bantu membantu yang diterapkan ke dalam prinsip asuransi syariah untuk menjaga keadilan bagi tiap-tiap pemegang polis supaya senantiasa menerima manfaat di saat dalam konteks emergensi.

  • Mempunyai kemungkinan double claim
    Para pemegang polis asuransi syariah juga dapat menerima peluang untuk mengusahakan double claim. Untuk mengenal info perihal profit asuransi syariah yang satu ini penting untuk menanyakannya lebih terperinci terhadap bagian eksekutor asuransi syariah secara khusus. Makna double claim pada asuransi syariah ialah kita dapat menerapkan dua variasi layanan proteksi yang dapat kita hak akibat penebusan layanan proteksi. Misalnya, jika biaya pengobatan kamu 80% ditanggung oleh BPJS Kesehatan, kamu dapat mengajukan permohonan untuk sisa layanan yang dibayar melalui asuransi syariah. Fitur ini merupakan salah satu keunggulan asuransi syariah dan tidak terdapat pada manfaat asuransi konvensional.

Asuransi Syariah di Indonesia

Berikut 7 Saran Firma Asuransi Syariah BUMN dan Swasta di Indonesia

Bermacam-macam firma asuransi syariah di Indonesia tiap-tiap tahun kian berkembang dan semakin tumbuh pesat.

Makanya dikontrol dengan regulasi perundang-undangan yaitu Undang-undang No. 40 Tahun 2014 mengenai Perasuransian.

Hal ini sama dengan berita bagus bagi bidang industri asuransi syariah, sebab semua hal mengenai asuransi syariah telah ada kekuatan undang-undangnya.

Perkembangan asuransi syariah sesudah itu menemui pertumbuhan yang makin bagus, banyak firma-firma asuransi bertebaran. Meskipun demikian, tetap selalu ada pro dan kontra akan asuransi syariah ini yang memicu Majelis Ulama Indonesia (MUI) menuangkan Putusan No. 21/DSN-MUI/X/2021 Tentang Petunjuk Umum Asuransi Syariah.

Putusan tersebut bukan untuk menambah kekuatan undang-undang, melainkan cuma sebagai petunjuk umum mengenai praktik asuransi syariah.

Saran Asuransi Syariah di Indonesia
Saran Asuransi Syariah di Indonesia (Credit: cookie_studio on freepik)

Dikutip dari beraneka sumber, inilah sebagian saran asuransi kesehatan syariah di Indonesia, antara lain ialah:

1. Askes Syariah BRI Life

BRILife-Link Proteksi Syariah yaitu asuransi kesehatan favorit yang disediakan BRI Life. Disebut produk favorit sebab mempersembahkan pertanggungan asuransi kesehatan dan penyakit kronis dengan langsung.

Kelebihan asuransi syariah BRILife-Link:

  • Menanggung 49 ragam penyakit kronis.
  • Dapat mengambil utilitas hospital cash plan selama rawat inap.

2. Askes BNI Life Syariah

Ahsan Medicare yaitu komoditas asuransi dari BNI Life Syariah yang lumayan banyak dicari orang di kala ini. Karena uang kontribusi atau preminya terhitung murah, yakni dari mulai Rp300 ribu setiap bulan.

Kelebihan asuransi syariah BNI Life Ahsan Medicare yaitu:

  • Ada bantuan tutup usia langsung dalam satu polis.
  • Ada manfaat loyalty bonus apabila klien hidup sampai masa polis usai.

3. Askes AXA Mandiri Syariah

AXA Mandiri Syariah yaitu salah satu komoditas asuransi syariah yang dibuat oleh PT AXA Mandiri Financial Service.

Komoditas ini mempersembahkan proteksi menyeluruh dan menolong dalam merencanakan keuangan yang sama dengan prinsip syariah yang diawasi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Kelebihan asuransi syariah Axa Mandiri Syariah:

  • Polis Solusi Perlindungan Jiwa dilengkapi manfaat atau fitur wakaf bagi klien yang mengharapkan beberapa UP jiwa untuk diaktifkan.
  • Sebagian polis pendidikan dan asuransi jiwa mempersembahkan Loyalty Bonus dari tahun ke-7 selama hidup atau sampai umur tertanggung utama satu abad (100 tahun).
  • Fitur belanja online dan akses berita disediakan oleh AXA Mandiri Askes.

4. Askes Syariah Takaful Keluarga

Asuransi Takafullink Salam merupakan salah satu produk terbaik yang ditawarkan oleh Takaful Keluarga.

Asuransi Syariah ini sangat ideal bagi calon klien yang menikmati manfaat asuransi jiwa, penyakit kronis dan berinvestasi langsung di asuransi.

Berikut manfaat dari Asuransi Kesehatan Syariah Keluarga Takaful:

  • Memberikan pertanggungan untuk rawat jalan, rawat inap, persalinan, ICU, dokter gigi dan operasi secara bersamaan.
  • Jenis penyakit kronis yang tercakup banyak yaitu 49 penyakit.
  • Ada bantuan dengan kematian dan perhitungan untuk investasi

5. Askes Prudential Syariah

PRUprime Healthcare Syariah yaitu asuransi kesehatan syariah Prudential yang mempersembahkan proteksi dengan jangka umur hingga 85 tahun. Yang lebih menggiurkan lagi utilitas rawat inap dapat mencapai Rp8 juta setiap hari.

Berikut kelebihan asuransi kesehatan syariah Prudential:

  • Pembayaran tarif kesehatan cashless di 3 kawasan (Indonesia, Singapura, Malaysia).
  • Memberikan bantuan tutup usia.
  • Nasabah mempunyai hak menerima manfaat 10% - 50% apabila tak ada klaim.
  • Limit utilitas tahunan hingga dengan Rp35 miliar.

6. Askes Allianz Syariah

AlliSya Care yaitu asuransi kesehatan syariah buatan Allianz. Terdapat 8 plan yang dapat kita sesuai kan untuk keperluan perorangan dan asuransi kesehatan syariah untuk keluarga.

Manfaat tarif kamar yang diterima menurut plan terpilih dari mulai Rp100 ribu sampai Rp1 juta.

Berikut sebagian kelebihan yang ditawarkan AlliSya Care:

  • Terdapat bantuan tutup usia langsung.
  • Pembagian surplus underwriting secara adil apabila tak ada klaim dan berniat memperpanjang polis.
  • Diskon 5% tiap-tiap tambahan member keluarga.

7. Askes Syariah Sinarmas MSIG Life

SMiLe Medical Syariah ialah perusahaan asuransi kesehatan Syariah yang dibuat oleh Sinarmas MSIG Life dengan garansi pelanggan mencapai usia 90 tahun. Jaminan yang diberikan relatif lengkap dan berkualitas tinggi.

Manfaat Asuransi Kesehatan Syariah Syariah SMiLe Medical:

  • Jaminan harga rumah sakit sampai Rp1,5 juta tiap hari.
  • Tarif operasi yang dibayarkan oleh asuransi sama dengan penggantian dana rumah sakit.
  • Limit asuransi tahunan hingga Rp1,4 miliar.

Penutup

Demikianlah artikel mengenai Salah Satu Perbedaan Antara Asuransi Umum Dengan Asuransi Syariah. Terlepas dari semua pro dan kontra yang timbul di masyarakat, ternyata dengan asuransi syariah banyak sekali manfaat yang didapatkan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Tinggalkan komentar, saran dan kritik kamu di sini. Terima kasih !