PgZhuOTHp685yKHnHOHOQD0YUgHZE6UURkNwvCQd
Bookmark

Investasi Jangka Panjang: Definisi, Tujuan, Risiko & Contoh

Investasi Jangka Panjang Definisi, Tujuan, Risiko serta Contohnya
Investasi Jangka Panjang: Definisi, Tujuan, Risiko serta Contohnya

Apa Yang Diartikan Dengan Investasi Jangka Panjang?

Investasi jangka panjang adalah penanaman aset ataupun modal yang memerlukan waktu lama guna memperoleh keuntungan. Lama waktu yang diperlukan biasanya satu tahun malahan sampai 10 tahun. Tetapi, walaupun menerapkan investasi dalam jangka panjang memerlukan penantian yang lama, keuntungan yang didapatkan juga setimpal dengan penantiannya.

Atau investasi jangka panjang dapat disebut pula investasi dimana modal yang digunakan bakal dijalankan terus menerus serta baru mampu dicairkan apabila jangka waktu tersebut sudah jatuh tempo (minimun satu tahun). Investasi jangka panjang dapat dikatakan sama dengan semacam menanam kekayaan ataupun modal dari seorang ataupun suatu industri guna mendapat pemasukan tetap.

Mengapa Investasi Jangka Panjang?

Mengapa Investasi Jangka Panjang
Mengapa Investasi Jangka Panjang

Berikut ini adalah sebagian aspek dalam melaksanakan investasi jangka panjang!

1. Dapat Menargetkan Bunga Majemuk 4% - 8% Tiap-tiap Tahun

Salah satu utilitas dari investasi jangka panjang adalah dapat menikmati bunga majemuk. Pada prinsipnya, bunga majemuk yakni menjumlahkan bunga bersama-sama dengan jumlah modal ditambah bunga. Dengan kata lain, semakin lama kamu berinvestasi, semakin banyak bunga yang mampu kamu miliki.

Dalam perihal ini, industri investasi menciptakan kekuatan bunga majemuk dengan memanfaatkan kembali keuntungan yang kamu dapatkan buat investasi. Bila kamu secara aktif memperoleh efek bunga majemuk, maka bisa menargetkan 4% sampai 8% setahun.

2. Risiko Bisa Ditekan serta Fluktuasi Return Dapat Dikurangi

Pada prinsipnya, investasi jangka pendek berisiko serta kisaran pengembaliannya bakal besar. Dalam hal ini, investasi jangka panjang menjurus untuk menekan fluktuasi kisaran imbal hasil dari sebab risiko dapat ditekan.

3. Bisa Mengendalikan Risikonya Sendiri

Pada era teknologi sekarang ini investasi bisa dilakukan lewat beragam produk keuangan. Sebab itu, risiko serta keuntungannya bisa bermacam-macam bergantung pada apa yang terdapat di dalamnya. Membeli cuma satu produk investasi mempunyai dampak yang sama semacam membeli lusinan sampai ratusan produk keuangan.

Walaupun begitu, kamu juga dapat mencampurkan sekian banyak produk investasi sekaligus. Campuran ini disebut portofolio. Kamu bisa memilah tujuan investasi yang cocok dengan risiko yang nanti akan kamu tanggung.

4. Investasi Jangka Panjang Mengalahkan Inflasi

Jikalau kita dapat bijak menginvestasikan uang di tempat ataupun produk yang memberikan imbal balik melebihi tingkatan inflasi, masa depan keuangan kamu bakal cerah.

Inflasi perumpamaan pencuri yang menarik jumlah harta kita secara senyap. Inflasi cuma dapat dikalahkan dengan investasi.

Banyak para pakar sepakat kalau dalam jangka panjang, investasi di pasar saham akan memberikan tingkatan pengembalian yang dapat mengalahkan inflasi.

5. Investasi Jangka Panjang Bisa Membiayai Pensiun

Apalagi bila kamu masih muda serta masih jauh dari umur pensiun, lebih baik berpikir ke depan daripada menyesal di kemudian hari. Tujuan mempunyai cukup uang kala pensiun dapat dilakukan semenjak muda dengan menyusun rencana investasi jangka panjang.

Kamu bakal kaget melihat berapa banyak yang dapat dikumpulkan dalam hitungan belasan sampai puluhan tahun akibat keajaiban bunga majemuk (Compound Interest).

Pada prinsipnya, investasi sesungguhnya bukanlah suatu hal yang susah untuk dicoba. Tetapi, yang butuh diingat, untuk melakukan perjalanan awal dalam berinvestasi kamu mesti membuang seluruh kekhawatiran yang timbul dalam benak kamu itu.

Tujuan Investasi Jangka Panjang

Pasti tiap investasi mempunyai tujuan yang menguntungkan buat siapa saja yang melaksanakannya. Adapun sebagian dari tujuan investasi jangka panjang ini ialah antara lain:

  • Selaku pengendali suatu industri ataupun orang tertentu dengan kepemilikan modal.
  • Menjamin ketersediaan bahan baku pembuatan di pasar guna produk yang hendak dihasilkan.
  • Memusatkan dana perseroan secara eksklusif. Misalnya buat kepentingan sosial ataupun buat kepentingan perluasan suatu industri.
  • Kurangi persaingan di antara perseroan sejenis.
  • Mendapatkan pemasukan pasif pada waktu tertentu semacam bunga, dividen serta uang sewa.

Investasi Jangka Panjang Berapa Lama?

Perbandingan utama pastinya ada pada segi waktu, investasi jangka pendek adalah investasi yang dicoba dalam waktu kurang dari 1 tahun, sebaliknya investasi jangka menengah dicoba dalam rentang waktu 1 sampai 5 tahun. Setelah itu buat investasi jangka panjang adalah investasi yang dicoba dalam waktu lebih dari 5 tahun.

Berapa lama waktu yang sempurna untuk investasi saham? Untuk penanam modal pendatang baru pertanyaan ini dinilai normal. Walaupun sesungguhnya tidak terdapat patokan tertentu mengenai seberapa lama saham mesti dipegang.

Jelasnya, investasi adalah jangka panjang ataupun minimun ketika kita menanamnya dalam jangka 1 tahun. Apabila kamu menanamnya dalam jangka waktu 3 hingga 11 bulan, maka ini dikatakan semi-investasi ataupun trading jangka panjang.

Pimpinan Dewan Pelaksana Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal (LSPPM) Haryajid Ramelan menanggapi persoalan waktu yang sempurna dalam investasi saham jangka panjang, ialah 3 hingga 5 tahun. Sebagaimana menyimpan deposito yang di rollover, dalam berinvestasi saham pula demikian. Apabila berlangsung dalam waktu tertentu, misalnya sampai 3 tahun umumnya bakal terdapat hitungan uang yang meningkat banyak.

Apa Risiko Dari Investasi Jangka Panjang?

Risiko Investasi Jangka Panjang

Walaupun berpotensi untung, selaku penanam modal kita juga wajib berjaga-jaga. Sebab tiap investasi tentu terdapat risikonya. Dalam investasi jangka panjang, itu disebut prinsip risiko besar serta pengembalian besar (High Risk High Return). Buat investasi jangka panjang, semakin besar risikonya, semakin besar lagi potensi keuntungannya.

Investor wajib hati-hati mencermati prinsip risiko besar serta pengembalian besar ini. Sepanjang kita dapat mengelolanya, laba atas investasi bakal cocok dengan perolehan yang di raih di masa depan.

Risiko Investasi Jangka Panjang
Risiko Investasi Jangka Panjang

Buat investasi jangka panjang, paling tidak kita wajib menguasai 6 risiko. Ialah risiko pasar, risiko suku bunga, risiko inflasi, risiko likuiditas, risiko mata uang serta risiko negara.

A. Risiko Pasar

Risiko yang dikarenakan oleh sentimen keuangan yang kerap disebut selaku risiko sistemis. Perihal inilah yang kerap dirasakan penanam modal serta tidak dapat dihindari. Apalagi dalam permasalahan ekstrim, penanam modal bisa jadi mengalami skenario terburuk, yakni kehabisan modal.

Faktor-faktor semacam isu negatif, pergantian situasi politik, keresahan sipil, serta resesi ekonomi mempunyai akibat besar pada grafik pasar. Misalnya, akibat wabah virus Covid-19 tidak cuma menyerang Indonesia, namun seluruh dunia. Akibatnya terhadap pasar telah melemahkan segala kegiatan ekonomi global, mulai dari penyusutan saham sampai fluktuasi nilai tukar Rupiah atas dolar AS.

Suasana ini menimbulkan banyak penanam modal panik serta mulai menarik sebagian besar dana mereka dengan maksud menghindari nilai investasi mereka jatuh lebih jauh. Dalam perihal ini, penanam modal sebenarnya tidak perlu panik, karena umumnya cuma sementara waktu serta bila keadaannya kembali wajar, maka seluruh harga bakal kembali normal.

B. Risiko Bunga

Risiko tingkatan bunga adalah risiko yang diakibatkan oleh nilai relatif bunga. Perihal ini diakibatkan oleh pergantian suku bunga di pasar. Sehingga secara otomatis bakal mempengaruhi nilai investasi. Biasanya, kala suku bunga naik, harga obligasi turun, serta kebalikannya.

Risiko suku bunga sebentuk ini bisa diukur dengan memakai obligasi jatuh tempo. Misalnya, suku bunga obligasi adalah 8% - 10%, hingga sukuk sukuk ritel yang diterbitkan pemerintah adalah 13%. Oleh sebab itu, penanam modal tentu bakal lebih tertarik dengan obligasi syariah ritel pemerintah.

C. Risiko inflasi

Risiko inflasi berlangsung imbas banyaknya uang yang tersebar bakal mengakibatkan harga konsumen terus naik, sedangkan daya beli warga menyusut. Suasana ini disebut pula dengan risiko daya beli.

Terdapatnya inflasi ini berarti nilai uang tunai juga menyusut. Misalnya, penanam modal memiliki 40% dari portfolio tunai sebesar Rp10 juta. Kemudian terdapat inflasi 5%, yang berarti penanam modal kehabisan Rp2 juta Rupiah dalam nilai portofolio mereka tiap tahun sebab inflasi.

D. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas ini berlangsung dari imbas susahnya memasok uang tunai pada jangka waktu tertentu. Sesuatu diduga likuid apabila tidak terdapat pasar yang bersedia membeli. Umumnya, risiko likuiditas ini terjalin di pasar beserta kapasitas perdagangan yang kecil ataupun relatif baru. Oleh sebab itu, penanam modal butuh ekstra hati-hati di saat berinvestasi di pasar yang relatif baru.

E. Risiko nilai tukar mata uang

Risiko nilai tukar terpaut dengan nilai tukar Rupiah akan mata uang asing. Ini pula disebut risiko nilai tukar ataupun risiko mata uang. Dinamika pergantian nilai tukar yang terjalin di pasar memunculkan risiko nilai tukar ataupun nilai ubah. Misalnya, bila penanam modal mau berinvestasi, mereka wajib memakai mata uang Pound Sterling Inggris.

Pada saat yang sama, nilai tukar Rupiah Indonesia atas Pound Sterling terus merosot, sehingga tidak terhindar kan untuk penanam modal buat membelanjakan Rupiah dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, saat sebelum mengambil keputusan investasi jangka panjang, hendaknya penanam modal membaca kesempatan yang didatangkan oleh jalinan antara kedua mata uang tersebut.

F. Risiko Negara

Risiko negara ataupun Country Risk adalah risiko yang berkaitan dengan urusan politik suatu negeri. Kala sesuatu negeri dilanda permasalahan politik, investasi dapat hancur, misalnya berlangsung gejolak, kerja sama antar negeri tidak normal, serta lebih parah lagi kala pemerintahan yang legal digulingkan ataupun kudeta. Oleh sebab itu, penanam modal butuh memikirkan serta membaca dengan teliti suasana politik dikala ini saat sebelum memutuskan buat berinvestasi di negeri tertentu.

Keenam risiko ini tidak bisa ditangani oleh penanam modal. Sebab sangat dipengaruhi oleh aspek eksternal. Keadaan yang tidak nyaman bisa mempengaruhi nilai investasi jangka panjang.

Contoh Investasi Jangka Panjang

Buat menambahkan penjelasan kita mengenai investasi tipe ini, ada baiknya untuk membaca contoh investasi jangka panjang berikut ini:

Naf memutuskan untuk menanam modal di suatu perseroan senilai Rp50 juta yang setelah itu membiarkan uang tersebut sepanjang satu tahun. Sehabis satu tahun, uang tersebut meningkat jadi Rp55 juta bersamaan dengan tumbuhnya pergerakan harga di perseroan tersebut. Hingga dengan begitu, Naf sudah memperoleh keuntungan sebesar Rp5 juta secara pasif.

Dilihat dari ilustrasi, secara simpel dipaparkan kalau investasi tersebut telah memberikan keuntungan.

Bila investasi jangka pendek adalah tentang memperoleh keuntungan modal secara kilat, investasi jangka panjang adalah tentang bagaimana menghasilkan kekayaan. Investasi jangka panjang yang baik dicoba dengan memilah investasi yang pas serta menunggu dengan sabar hingga kita siap guna menuai hasil yang bisa memenuhi tujuan finansial kita.

Membangun tipe portofolio investasi yang bakal memberi kita pendapatan di kemudian hari, serta sepanjang sisa hidup kita. Investasi jangka panjang berarti memperkenankan beberapa risiko tertentu dalam menciptakan keuntungan yang lebih besar.

Biasanya tipe investasi ekuitas, semacam saham serta real estate dipilih untuk tipe investasi jangka panjang. Tipe investasi ini cenderung jadi investasi jangka panjang terbaik oleh sebab kemampuan apresiasi modal yang dihasilkannya.

Berikut macam-macam investasi jangka panjang yang terbaik buat kita!

Tipe Investasi Jangka Panjang

Tipe Investasi Jangka Panjang
Tipe Investasi Jangka Panjang

Berikut adalah sebagian tipe investasi jangka panjang terbaik yang ramai dipilih oleh bermacam penanam modal.

1. Saham

Saham ialah perangkat investasi yang demikian terkenal di Indonesia. Kenapa saham ialah investasi jangka panjang? Suatu perseroan senantiasa memberikan dividen kepada para pemegang saham ataupun penanam modal tiap tahunnya.

Dengan berinvestasi dalam jangka panjang di suatu perseroan, hingga kita mampu memperoleh keuntungan tetap tiap tahun. Tambah besar nilai investasi kita, maka kian besar pula keuntungan yang dapat kita miliki dari dividen tersebut.

2. Obligasi

Obligasi ialah surat utang yang dilayangkan oleh pengutang kepada pemberi kredit. Umumnya, suatu perseroan hendak menawarkan obligasi kepada para penanam modal. Dalam surat tersebut pula ikut disertakan bunga yang harus dibayarkan oleh peminjam dan bertepatan pada jatuh tempo pinjaman. Jangka waktu investasi obligasi umumnya berkisar dari 1 sampai 10 tahun.

3. Properti

Properti adalah tipe produk investasi yang membagikan keuntungan yang sangat besar dan modal yang besar. Walaupun begitu, dengan memilah investasi properti, kesempatan kita buat mendapat kerugian sangat kecil.

Seperti yang kita tahu, harga properti semacam tanah serta bangunan terus menjadi bertambah tiap tahunnya hingga menggapai 20% per tahun. Keistimewaan yang lain dari properti adalah tidak terbawa-bawa oleh inflasi.

4. Investasi Emas

Emas adalah logam mulia 99,99% yang berharga serta sangat jarang. Karenanya, keberadaan emas sangat diterima oleh segala golongan warga selaku instrumen investasi yang menjanjikan. Tanpa menghiraukan bagaimana pergolakan naik-turun perekonomian sesuatu negeri, bobot jual logam mulia cenderung normal. Oleh karena itu, tipe investasi jangka panjang ini ramai dipilih penanam modal pendatang baru dengan bentuk risiko kecil.

5. Investasi Reksadana

Investasi reksadana ialah penghimpunan modal oleh warga atau anggota yang pengorganisasiannya dijalankan oleh Manajer Investasi. Berikutnya, Manajer Investasi bakal menempatkan dana tersebut dalam wujud portofolio efek semacam saham, obligasi serta bermacam-macam instrumen yang lain buat memperoleh manfaat. Reksa dana sendiri sangatlah terjangkau sebab membolehkan kita untuk berinvestasi mulai dari Rp10 ribu saja. Reksa dana sendiri pula terdiri dari beberapa tipe, sehingga kita wajib menentukan terlebih dulu produk reksadana yang kita pilih cocok dengan profil risiko investasi kita.

6. Investasi Program Pensiun

Di Indonesia, terdapat banyak sekali berdiri industri yang menawarkan program investasi dana pensiun. Dikala telah memasuki masa tidak lagi produktif, penanam modal bakal mendapatkan dana yang berasal dari hasil pengembangan oleh pihak perseroan asuransi yang digunakan. Akan tetapi, rencana atau program pensiun tidak banyak menyodorkan bunga bila dibanding dengan instrumen investasi yang lain. Karena, besar kecilnya manfaat tergantung pada total keuntungan yang dihasilkan industri asuransi.

Penutup

Demikian uraian mengenai Investasi Jangka Panjang, Definisi, Tujuan, Risiko serta Contohnya yang bisa kami jabarkan.

Posting Komentar

Posting Komentar

Tinggalkan komentar, saran dan kritik kamu di sini. Terima kasih !